Kali ini saya akan membahas tentang cerita rakyat dan sastra
melayu klasik. Kenapa saya membahas ini? Karena saya mendapat tugas untuk pelajaran
Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat….
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup
di kalangan masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun-temurun dan
disampaikan secara lisan. Oleh karena itulah, cerita rakyat sering disebut
sebagai sastra lisan. Pada umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau
pengarangnnya tidak dikenal.
Jenis-jenis cerita rakyat adalah:
- Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa
atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan
dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos
pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas
binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan
sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang
berasal dari luar negeri.
- Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh
yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu,
legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif. Walaupun demikian, karena tidak tertulis,
maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda
dengan kisah aslinya.
- Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah
yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur
perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara
berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan
imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara
turun-temurun dari generasi ke generasi.
Cerita rakyat memiliki manfaat sebagai penambah ilmu
pengetahuan terutama sejarah Indonesia. Juga untuk didongengkan kepada anak
kecil yang membutuhkan banyak wawasan.
Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama yang lahir pada
masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana
dan terikat oleh adat istiadat.
Jenis-jenis sastra melayu tidak berbeda jauh dengan cerita rakyat, yaitu:
- Fabel
Fabel adalah suatu cerita atau
dongeng yang pelakunya binatang yang berprilaku seperti manusia.
- Legenda
Legenda adalah cerita yang
dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya
sesuatu.
- Mite
Legenda adalah cerita yang
dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya
sesuatu.
- Sage
Legenda adalah cerita yang
dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya
sesuatu.
- Hikayat
Hikayat adalah cerita yang
sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja atau dewa.
- cerita jenaka
Cerita Jenaka adalah cerita yang
didalamnya mengandung unsur komedi atau humor.
Disini saya akan memberikan satu
contoh dari cerita rakyat yaitu sangkuriang yang berasal dari daerah Jawa Barat.
Sangkuriang
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah
seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi.Ia mempunyai
seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut
sangat gemar berburu.
|
Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang,
anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah
titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau
mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut
diusirnya ke dalam hutan.
Ketika kembali ke istana, Sangkuriang
menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu
mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok
nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi
mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi
sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu
ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan
memiliki kecantikan abadi.
Setelah bertahun-tahun mengembara,
Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana,
kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang
tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka,
Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang
Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit
untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya.
Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon
suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau.
Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan
wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.
Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk
menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia
meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta
Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu.
Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan tapa.
Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan
tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan
pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota.
Ketika menyaksikan warna memerah di
timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan
pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi
syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol
bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun
kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh
menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."