Pages

Tuesday, March 24, 2015

B.INDO Wawancara

A. Pengertian

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

B. Unsur-unsur

1. Narasumber
2. Pewawancara
3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)
4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)
5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan
6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
7. Membuat janji dengan narasumber
8. Menentukan lokasi wawancara
9. Datang tepat waktu
10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik
11. Dapat membuat laporan wawancara

C.  Jenis-jenis

1. Wawancara Bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
2. Wawancara Terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.

D. Struktur

Awal Wawancara
Awal wawancara merupakan permulaan wawancara dan merupakan orientasi tentang apa yang akan dibicarakan, dilakukan, dan terjadi dalam wawancara. Awal wawancara digunakan untuk menciptakan hubungan baik antara pewawancara dan pihak yang diwawancarai, dan membuat keduanya yang terlibat dalam wawancara dapat menjadi bebas, leluasa, dan tidak terhambat serta berkomunikasi dengan jujur, tulus, dan enak. Ini dilakukan dengan dua cara : pertama, menciptakan suasana saling percaya dan saling berkehendak baik. Kedua, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara.
Tengah Wawancara
Tengah wawancara merupakan tubuh wawancara dan merupakan bagian pokok dari wawancara, memakan sebagian besar waktu, dan pewawancara serta pihak yang diwawancarai saling berkontak dan berbicara paling intensif, saling bertanya, menjawab, saling berbicara dan saling menanggapi. Singkatnya, pewawancara dan pihak yang diwawancarai sungguh-sunggug "get down to the business" dengan maksud dan lingkup wawancara yang sudah disepakati.
Akhir Wawancara
Akhir wawancara merupakan kesimpulan penutup wawancara. Pada akhir wawancara, sesudah wawancara dirasa cukup dan berhasil diringkas isi-isinya pokoknya, diterangkan apa yang akan dilakukan dengan hasil wawancara itu, dan tidak lanjut apa yang akan dilakukan oleh pewawancara dan apa yang diharapkan dari pihak yang diwawancarai.
Tindak Lanjut Wawancara
Tindak lanjut wawancara mencakup apa yang akan dibuat selanjutnya dengan hasil wawancara itu. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pewawancara, misalnya dimuatnya hasil wawancara tersebut di majalah atau surat kabarnya; hasil wawancara yang direkam dengan video tape ditayangkan di TV; hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan karangan, skripsi, tesis, disertasi atau buku; atau hanya dijadikan dokumentasi dan disimpan untuk bisa dipergunakan untuk suatu keperluan pada suatu saat di kemudian hari.
E. Contoh
Pewawancara: Vita
Narasumber: Syaffa
V: Hai syaffa....boleh minta waktunya sebentar untuk wawancara?
S: Boleh doongg...
V: Apakah anda suka mendaki gunung?
S: Ya saya suka itu!!!
V: Gunung apa saja yang pernah anda daki?
S: Karena saya masih pemula, saya hanya pernah mendaki gunung salak, itu pun hanya sampai
kawah ratu.
V: Ohhh begitu...Terima kasih atas waktunya.
S: Sama-sama.







No comments:

Post a Comment